Assalamualaikum
Wr Wb…
안녕하세요..
Selamat
malam sahabat Cerimu. Hari ini saya akan bahas mengenai Ilmu Statistika, ilmu
analisis data. Kali ini yang akan di bahas yaitu Statistika Spasial. Ada yang
tahu apa itu Statistika Spasial? Oke, sebelumnya saya akan menjelaskan secara
singkat dan global apa itu Statistika Spasial.
Dalam ilmu statistika pasti erat kaitannya dengan data. Data spasial sendiri merupakan
data yang memuat informasi “lokasi”, jadi tidak hanya “apa” yang diukur. Data
yang berkaitan dengan lokasi (lokasi geografis : lintang-bujur, wilayah) atau
waktu yang berbeda. Pada data spasial seperti ini, analisis data tidak bisa dilakukan
secara global (Regresi Klasik misalnya), artinya setip lokasi mempunya
karateristik sendiri. Sebagian besar pendekatan analisinya merupakan eksplorasi
data yang diajikan dalam bentuk peta tematik. Dari ilmu yang berkembang,
permasalahan seperti ini dinamakan Geostatistics, kemudian menurut analisisnya
berkembang menjadi Spatial Statistics. Untuk lebih memahami mengenai Statistika
Spasial, sahabat Cerimu bisa membaca buku "Statistics for Spatial Data" karangan
Noel Cressie atau membaca jurnal-jurnal Internasional, insya Allah sahabat
Cerimu bisa memahami dan mendalami tentang Statistika Spasial.
Pada
data spasial, seringkali pengamatan di suatu lokasi bergantung pada pengamatan
di lokasi lain yang berdekatan (neighboring). Ada dua konsep utama Analisis
Data spasial, yaitu :
- Spatial Dependence.
Hukum I Tobler : Everything is related to everything else, but near thing are more related than distant things. Segala sesuatu saling berhubungan dengan yang lainnya, tetapi sesuatu yang dekat lebih mempunya pengaruh daripada sesuatu yang jauh.
- Spatial Heterogeneity
Antar
lokasi mempunyai struktur yang berbeda : parameter yang berbeda dan bentuk
fungsinya untuk setiap lokasi.
Untuk mengetahui adanya efek spasial yaitu spatial dependence dan spatial heterogeneity pada data, digunakan beberapa metode
pengujian. Pengujian adanya spatial
dependence memakai
metode Moran’s I dan Lagrange Multiplier
(LM). Untuk pengujian adanya spatial heterogeneity menggunakan metode
Breusch-Pagan Test.
Pada
tulisan kali ini saya hanya menampilkan dua uji yaitu uji LM dan uji Moran’s I
saja. Untuk selanjutnya saya akan meambahkan uji Breusch-Pagan dan analisis
Statistika Spasial lengkap (Termasuk cara membuat Peta Spasial).
Berikut adalah syntax untuk Uji LM
Syntax Uji Lagrange Multiplier Erro dan Lag
Syntax Uji Morans I
Mohon
maaf syntax belum dalam bentuk “function”. 죄송합니다..
Sekian
dulu tulisan hari ini. Semoga bermanfaat.
Terima
kasih. 감사합니다.
Sampai
jumpa. 안녕히
가세요.
Referensi :
Modul Ajar Pengantar Statistika Spasial oleh Sutikno (Dosen Jurusan Statistika ITS Surabaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar