Teman. Menurut kalian
teman itu seperti apa? Siapa mereka? Seberapa penting mereka dalam hidupmu? Apa
jadinya kamu tanpa mereka?
Mungkin pertanyaan di
atas harus aku jawab juga. Teman ada sesuatu yang sangat berharga buatku. Mereka
ada yang berasal dari orang terdekatku, ada juga yang dahulunya jauh menjadi
dekat, ada pula yang tiba-tiba datang dan dekat. Buatku mereka semua penting,
keluarga kedua buatku. Jika tanpa mereka, aku bukan siapa-siapa. Mungkin aku akan
seperti sesuatu yang tidak berharga.
Selama aku hidup sampai
saat ini, sudah banyak jenis teman yang aku temui. Ada yang benar-benar tulus
berteman denganku, ada juga yang hanya memperalatku. Jujur saja, rasanya aku
ingin sendiri saja. Sakit jika ingat semua sedih, kisah gagal berteman. Iya teman,
hanya teman, bukan sahabat. Dulu waktu masih sekolah SMA, aku adalah anak yang
pendiam, tidak banyak bicara, tapi kemampuan otakku tidak diragukan (maaf
bukannya sombong). Pendiam, ya karna aku pendiam, tidak banyak berinteraksi
dengan teman yang lain, semakin lama semakin banyak teman yang mulai
menghampiri aku. Tapi untuk apa mereka menghapiriku? Semua untuk otakku. Iya hanya
untuk otakku. Aku kecewa.
Saat SMP, aku punya
teman yang baik, mereka cukup dekat denganku. Kami sering bermain bersama. Tapi
karena waktu itu teknologi komunikasi yang sangat terbatas, kami hanya bisa
bertemu di sekolah. Kalaupun ingin bermain dirumah, maka sebelumnya harus
janjian dulu di sekolah. Rumahku, berjauhan dengan mereka. Saat ini aku juga
tidak ada nomor handphone ataupun telepon mereka. Mereka selalu aku kenang
dalam hati. Tapi juga tidak sedikit yang berlaku buruk terhadapku. Kembali
terulang, mereka hanya memanfaatkan aku. Tapi aku tidak terlalu kecewa, karena
ada teman dekatku yang setia berteman denganku.
Ada teman SMP yang
paling aku sayangi dan sangat aku hormati. Aku baru menyadarinya kebaikan dan
ketulusannya belum lama ini. Namanya Ersan. Dia orang yang sederhana. Dia orang
yang sholeh, iya sholeh untuk ukuran seorang anak SMP laki-laki. Orangnya lemah
lembut jika bertutur kata maupun bersikap. Banyak teman-teman yang tidak tau
kepribadiannya. Karena sifatnnya, banyak teman yang menganggapnya seperti
(maaf) “banci”. Aku benci mendengar mereka bilang seperti itu ke sahabatku. Ersan
ini banyak sekali member nasehat, terutama dalam hal agama. Selama tiga tahun
persahabatan kami baik-baik saja, ada berantem dikit-dikit, tapi wajarlah. Sampai
tiba waktu kelulusan, kami harus berpisah. Kami beda sekolah waktu memasuki
SMA. Entah mungkin Allah ingin menjaga persahabatan kami. Di SMA aku punya
teman yang bernama Bunadi. Kebetulan dia adalah tetangga Ersan di desanya. Akhirnya
setiap sebulan sekali aku sering berkirim surat dengan Ersan, tentunya melalui
Bunadi. Ya bisa dibilang Bunadi jadi tukang Posnya, hehehehe. Terima kasih
banyak lho Bun,,hehehe. Dari semua surat yang dia kirim, ada satu surat yang
sangat aku sukai, pesan yang hamper 10 tahun yang lalu dia pesankan buatku,
akhirnya tercapai juga. Saat itu aku yang hanyalah anak SMA hanya menyimpan
pesan itu dan mengamini keinginannya. Tapi sayang, kami hanya sempat saling
berkirim surat dalam waktu satu tahun. Setelah itu kami sudah lost contact. Tidak
tahu sama sekali kabar antara kami. Mungkin kalian ingin tau apa pesannya
padaku waktu itu? Sebenernya suratnya sudah aku foto, aku ketikkan saja isi
dari suratnya ya, tapi langsung bagian pesannya, karena sebelumnnya hanyalah
curhatan dua orang sahabat yang lagi kasmaran sama gebetannya masing-masing,
hahahaha.
Ini sebagian isi
suratnya (point penting).
“Saat saya bertemu
dengan cinta kedua saya, saya sangat senang. Saya cinta sama dia dari Agamanya,
sifatnya dan tingkah lakunya. Masalah agama dia pinter, sifatnya pendiam
tingkah lakunya baik, tidak seperti yang lain. Masalah kecantikan dia sedang
saja, tidak cantik tidak jelek. Namanya adalah Fa******l Qa******h. tapi sampai
saat ini saya belum ungkapkan. Saya tidak ingin pacaran karena dimanapun,
siapapun, kapanpun yang namanya pacaran Haram Hukumnya (ingat itu). Semoga kamu
dapat mengambil contoh yang baik. Kalau bisa berhubungan melalui surat
istilahnya pacaran lewat surat. Ingat yach pacaran hukumnya haram. Wi, tolong tutup
auratmu gunakan pakaian yang panjang dan berjilbab. Pakailah busana muslim. Sekali
lagi tutup auratmu. Maaf kalau menyinggungmu. Sampai disini aja yach, semoga
kamu bisa menerima balasan surat dari saya dengan hati terbuka maksudnya dengan
hati senang.
Wassalamualaikum Wr Wb.
From : ERSAN
PESAN
Jangan sampai kita lupa
bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena shalawat menjadi penebus dosa. Ingat-ingat
jangan sampai kita lupa. Awaslah koreksi diri kita, kelakuan kita. Semua karena
maut (mati) datangnya kita tidak tahu / mendadak.”
Alhamdulillah San, aku
sudah melakukan apa yang dulu kamu pesankan buatku. Surat dari kamu ini adalah
satu-satunya surat yang masih aku simpan sampai sekarang, aku sering baca karena
pesan dari kamu buat aku ingat dengan Allah SWT dan Nabi kita Muhammad SAW. Jujur
dulu saat aku membacanya aku belum bisa memaknai pesanmu itu. Hanya menganggapnya
sebagai pesan. Tapi sekarang aku sadar, semua pesanmu adalah bentuk kasih
sayangmu sebagai seorang sahabat. Terima kasih kamu sudah mengkhawatirkan aku. Pesanmu
merupakan salah satu bentuk bagaimana Islam menjaga wanita. Kamu adalah orang
pertama yang menyuruh menjaga penampilanku dihadapan Allah. Terima kasih. Semoga
Allah selalu menjagamu, menjaga keluargamu dan menjaga keturunanmu. Saat ini
aku sama sekali tidak tau kabar kamu, bagaimana dan dimana. Tapi feeling ku
mengatakan bahwa saat ini Insya Allah kamu baik-baik saja. Dan sepertinya kamu
sudah menikah (dilihat dari segi agamamu), dan mungkin sama gadis impian kamu Fa******l
Qa******h, hehehe, kalau memang benar, selamat sahabat, semoga kamu bahagia,
semoga Allah merahmati kalian berdua, Aamiin.
Ersan salah satu
sahabatku. Sahabat terbaik yang pernah aku miliki.
Baru-baru ini, aku
kehilangan salah satu teman terbaikku juga. Namanya Asih Kurniasih Lumaela. Kepergiannya
begitu mendadak. Aku ingin sekali menceritakannya. Tapi tidak di tulisan ini. Aku
ingin membagi ceritaku dengan dia.
Semoga cerita
persahabatan aku dengan Ersan bisa memotivasi kalian yang membaca. Terus dan
tetap semangat untuk menjalani ujian-Nya. Allah begitu menyayangi kita. DIA
mengirimkan orang-orang terbaik untuk kita. Keluarga, Sahabat, Teman. Hargai dan
sayangi mereka selagi masih ada disampingmu. Pekalah terhadap mereka. Doakan
mereka, semoga kalian dikumpulkan kembali di surga-Nya yang Jannah. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar