Sudah seminggu ini aku galau, hmmm cocok gak ya kata
galau itu untuk suasana hatiku? Tapi bukan galau karena patah hati. Aku gak
lagi patah hati kok. Munculnya rasa ini semua karena kesalahanku. Aku terlalu
bersemangat, terlalu yakin, padahal belum pasti. Aku menikmati setiap
khayalanku denganmu. Tapi mungkin cerita ini akan seperti yang dulu-dulu,
selalu begitu. Belum terjadi sih, tapi mungkin akan. Dan aku sudah
mempersiapkan hatiku, agar tidak terlalu kecewa nanti. Aku tau, pada dasarnya
tidak ada maksud apa-apa dibalik semua hal yang kamu lakukan sama aku. Aku yang
salah, aku terlalu GR. Aku sendiri yang membuat hatiku sakit. Harusnya bisa
saja aku bilang semua padamu, dan aku yakin dengan kebijaksanaanmu kamu akan
memberiku pengertian dan tidak akan membuat hatiku sakit. Aku yakin itu. Tapi aku
gak akan pernah mau melakukannya. Aku tau siapa aku, gak berhak aku meminta itu
darimu. Maka dari itu, aku lebih memilih diam dan membiarkan hatiku sakit karena
kesalahanku sendiri.
Selama ini aku heran, kamu itu punya kekuatan apa
sih sampai aku tergila-gila sama kamu. Ibaratnya begini, padahal Cuma sedikit
kamu sentuh aku, tapi buatku rasanya seperti kesetrum listrik berjuta-juta volt
(hohoho kayak pernah kesetrum aja, wkwkwkw). Itu aku rasakan sejak pertama kali
ketemu kamu, dan sampai saat ini rasa itu tidak pernah berubah. Ya emang tidak
selamanya sih. Rasa itu muncul tiap kamu sengaja atau tidak sengaja
menyentuhku. Kamu menyentuhku juga gak tiap hari, bertahun-tahun jarak kamu
sentuh aku. Nah logikanya nih ya, kalau aku cuma anggap kamu teman biasa, ya
udah, kamu sentuh aku, aku akan biasa aja. Nah ini? Aku dah anggap kamu teman,
tapi kenapa tiap kamu sentuh aku, rasa itu muncul lagi..hoooo anehnya. Tak tau
lah aku kenapa semua ini bisa terjadi padaku, huuuft.
Faktanya saat ini aku kembali mencintaimu. Aku tidak
peduli bagaimana keadaan kamu saat ini. Aku gak peduli siapa kamu yang dahulu,
apa keburukanmu yang dahulu. Aku gak peduli. Aku yakin, kamu di masa yang akan
datang pasti lebih baik dari sekarang. Aku ingat kutipan dari fans page di FB yang aku follow.
“TATKALA CAHAYA HIDAYAH MENYAPA”
# Jangan pernah menilai seseorang dengan melihat
masa lalunya
# betapa banyak diantara kita yang memiliki masa
lalu yang kelam
# Jauh dari sunnah, jauh dari hidayah
# Tenggelam dalam dunia yang menipu,
terombang-ambing dalam kemaksiatan yang nista
# Bukankah banyak sahabat Radiallahu’anhum yang
dulunya pelaku kemaksiatan, peminum khamar, bahkan pelaku kesyirikan
# Akan tetapi tatkala cahaya hidayah menyapa hati
mereka, jadilah mereka generasi yang terbaik yang pernah ada diatas muka bumi
ini
# Bisa jadi kita salah satu dari mereka, para
Ikhwat/Akhwat yang memiliki masa lalu kelam, yang mungkin saja kebanyakan orang
tidak mengetahui masa lalu kelam kita
# sebagaimana kita tidak ingin orang lain melihat
masa lalu kelam kita
# Maka janganlah kita menilai dengan melihat masa
lalunya yang buruk
# Yang menjadi patokan adalah kesudahan kondisi
seseoang, bukan masa lalunya
# Rasulullah Shallahu”Alaihiwasallam bersabda : “Amalan-amalan
itu tergantung akhirnya”
# Mari senantiasa perbaiki diri, karena waktu, jam,
menit, detik kapan kita meninggal tiada yang mengetahui selain Allah SWT.
Sungguh
saat ini aku tidak pernah berpikir bagaimana kamu dimasa lalumu. Aku melihatmu
sekarang adalah sesosok pria yang baik. aku tidak mau munafik. Akupun bukan
wanita yang selalu suci seperti bayi yang baru lahir. Aku juga pernah melakukan
dosa terhadap Allah. Saat ini yang bisa aku lakukan adalah selalu memperbaiki
diriku. Berusaha untuk selalu tetap berada di jalan-Nya.
Gak bisa aku bohongi hatiku, kalau tiap kamu sentuh
aku telah jatuh cinta padamu. Tapi aku takut untuk mengeluarkannya. Aku takut
kecewa. Yang bisa aku lakukan hanya menyimpannya rapat-rapat tanpa ada
seorangpun yang tau. Hanya aku dan Tuhan yang tau. Hanya Tuhan yang tau betapa
rasa ini sangat besar padamu, betapa tulus rasa ini padamu. Aku tulus
memberikannya padamu. Dan kamu gak akan pernah tau. Aku juga gak mau terlalu
memaksakan rasa ini. Maaf aku gak berani mengungkapkan. Aku takut, terlebih aku
adalah wanita yang harus menjaga harga diri dengan tidak mengungkapkan cinta
terlebih dahulu. Yang bisa aku lakukan hanyalah berdoa untuk kebaikanmu. Mendoakanmu
ditiap sholatku. Setelah menyebut nama orang tuaku dan saudaraku, kusempatkan
untuk menyebut namamu dalam doaku. Mendoakan semoga Tuhan selalu melindungi
kamu, semoga kamu selalu bahagia dan diberi keselamatan. Aku tidak bisa
memintamu secara langsung untuk mendampingiku, untuk mencintaiku. Aku hanya
memintamu melalui Tuhan. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita. Jika kita
tidak berjodoh, jagalah hubungan baik kita. Semoga kita bisa mendapatkan
pasangan yang baik. Jika memang nama kita berdua tertulis di Lauhul Mahfudz semoga Tuhan memudahkan
jalan kita bersatu. Jalan yang senantiasa diridho’i oleh-Nya. Semoga kita bisa
dipertemukan dengan keadaan yang baik, hati yang sama-sama suci. Semoga Allah
mendengar doaku untukmu. Semoga kita senantiasa diberikan yang terbaik. Semoga tidak
ada yang tersakiti, entah itu kamu maupun aku.
Bismillahirrahmanirrahim…. Allahu Akbar…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar