Jumat, 22 Februari 2013

Bersihkan Hati



Orang yang memiliki harta melimpah, namun hatinya senantiasa resah-gelisah, apalah artinya banyaknya harta itu. Karena sesungguhnya yang sangat bernilai mahal dalam hidup ini adalah sakinahnya/ketentraman hati. Dari mana datangnya sakinah. Sakinah hanya datang dari Allah SWT. Sakinah tidak datang dari suami, istri, harta, atau kekuasaan. Berapa banyak orang yang pergi mencari ketenangan kemudian pergi ke pinggir sungai, atau ke tengah hutan untuk bertapa, tapi ia tidak bisa menemukan ketenangan yang benar-benar hakiki. Sakinah itu ada bersama Allah SWT. Sedangkan Allah SWT ada bersama di mana pun kita berada. Orang yang sakinah tidak bisa jauh dari Allah.

"... Sesungguhnya, dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram."(13:28)

Dalam kitab Imam Nawawi ditulis hadits Rasulullah saw, beliau bersabda:“kebaikan adalah akhlak yang baik dan dosa segala sesuatu yang mengganggu jiwa dan engkau tidak suka hal itu di ketahui orang lain.” (HR Muslim)

Seorang sahabat Nabi Saw yang bernama Wabishah ra bertanya tentang bagaimana cara membedakan antara kebajikan dan dosa. ”Wahai Wabishah, mau aku jawab langsung atau engkau utarakan pertanyaanmu terlebih dahulu?” Wabishah menjawab,” Jawab langsung saja, wahai Rasulullah.”Beliau bersabda,”Engkau datang untuk bertanya bagaimana membedakan antara kebajikan dan dosa.” Wabishah berkata,“Benar.” Beliau Saw merapatkan jari-jarinya dan menempelkannya pada dada Wabishah, seraya bersabda, “Mintalah pendapat pada hatimu dan mintalah pendapat pada jiwamu, wahai Wabishah. Sesuatu itu adalah kebaikan bila ia membuat hati tenteram, membuat jiwa tenteram, sedangkan dosa membuat kegelisah dalam hati dan kegoncangan dalam dada. (Mintalah pendapat pada hatimu dan mintalah pendapat pada jiwamu), meskipun orang-orang telah memberikan pendapat mereka kepadamu tentang hal itu.” ( HR.al-Darimi dari Wabishah ra )

Kalau berada di jalan yang Allah SWT sukai, Allah SWT pasti melihat kita dan pasti memberikan perlindungan. Kebaikan itu cirinya harus berasaskan pada dua hal, niatnya yang lurus dan caranya benar.

Allah SWT akan memberi ketenangan ke dalam hatinya bagi orang yang benar-benar asli di jalan yang benar, tandanya ia akan diberi ketenangan walaupun orang lain menyalahkan. Sedangkan mereka yang keras kepala walau menggunakan dalil-dalil, seakan menjadi pembenaran perilaku menyimpangnya, maka Allah akan mengambil ketenangan di dalam hatinya. Karena Allah yang menguasai dan menggenggam diri kita. Bila orang lain tidak menghargai kita, jerih payah kita, tidak menjadi masalah. Urusan kita adalah berbuat baik lillahi Ta’ala.

Cukup Allah yang Maha Mengetahui. Minta pendapat di hatimu. Ini penting, artinya hati harus tetap dijaga bersih, agar cahaya hati tidak redup. Kalau hati bersih nasihatnya akan bagus. Walau berada di hutan belantara tidak menjadi masalah. Kalau hati tertimbun sampah dosa, maka suara kebenaran yang dikeluarkan hati tidak akan nyaring. Maka, sampahnya itu yang harus dikeruk. Kalau Ramadan ini sukses, tanda sukses pula dalam mengeruk kotoran dalam hati kita.

Maka ketika hati senantiasa dijaga kesuciannya, misalkan, bila sebelumnya suka mendengar lawakan, sekarang ketika melihat lawakan itu, ia pun akan bersikap mengembalikan lagi semua kepada Allah, karena yang menciptakan semua makhluk, dan kembali kepada perintah-Nya untuk tidak melakukan perbuatan sia-sia. 

Makin lama makin nyaring suara hati, sehingga terasa hati makin bersih. Lisan yang terlalu banyak bicara, tapi bila hatinya sudah terbiasa bersih selalu memberikan tanda. Makanya sulit untuk marah atau berbuat jelek, karena hatinya sudah terbiasa dijaga kebersihannya, ini maksud dari bertanya pada hatimu.

Oleh : AA Gym (detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar