Senin, 02 Februari 2015

Kisah motivasiku : SAHABATKU


Teman. Menurut kalian teman itu seperti apa? Siapa mereka? Seberapa penting mereka dalam hidupmu? Apa jadinya kamu tanpa mereka?

Mungkin pertanyaan di atas harus aku jawab juga. Teman ada sesuatu yang sangat berharga buatku. Mereka ada yang berasal dari orang terdekatku, ada juga yang dahulunya jauh menjadi dekat, ada pula yang tiba-tiba datang dan dekat. Buatku mereka semua penting, keluarga kedua buatku. Jika tanpa mereka, aku bukan siapa-siapa. Mungkin aku akan seperti sesuatu yang tidak berharga.
Selama aku hidup sampai saat ini, sudah banyak jenis teman yang aku temui. Ada yang benar-benar tulus berteman denganku, ada juga yang hanya memperalatku. Jujur saja, rasanya aku ingin sendiri saja. Sakit jika ingat semua sedih, kisah gagal berteman. Iya teman, hanya teman, bukan sahabat. Dulu waktu masih sekolah SMA, aku adalah anak yang pendiam, tidak banyak bicara, tapi kemampuan otakku tidak diragukan (maaf bukannya sombong). Pendiam, ya karna aku pendiam, tidak banyak berinteraksi dengan teman yang lain, semakin lama semakin banyak teman yang mulai menghampiri aku. Tapi untuk apa mereka menghapiriku? Semua untuk otakku. Iya hanya untuk otakku. Aku kecewa.

Saat SMP, aku punya teman yang baik, mereka cukup dekat denganku. Kami sering bermain bersama. Tapi karena waktu itu teknologi komunikasi yang sangat terbatas, kami hanya bisa bertemu di sekolah. Kalaupun ingin bermain dirumah, maka sebelumnya harus janjian dulu di sekolah. Rumahku, berjauhan dengan mereka. Saat ini aku juga tidak ada nomor handphone ataupun telepon mereka. Mereka selalu aku kenang dalam hati. Tapi juga tidak sedikit yang berlaku buruk terhadapku. Kembali terulang, mereka hanya memanfaatkan aku. Tapi aku tidak terlalu kecewa, karena ada teman dekatku yang setia berteman denganku.

Ada teman SMP yang paling aku sayangi dan sangat aku hormati. Aku baru menyadarinya kebaikan dan ketulusannya belum lama ini. Namanya Ersan. Dia orang yang sederhana. Dia orang yang sholeh, iya sholeh untuk ukuran seorang anak SMP laki-laki. Orangnya lemah lembut jika bertutur kata maupun bersikap. Banyak teman-teman yang tidak tau kepribadiannya. Karena sifatnnya, banyak teman yang menganggapnya seperti (maaf) “banci”. Aku benci mendengar mereka bilang seperti itu ke sahabatku. Ersan ini banyak sekali member nasehat, terutama dalam hal agama. Selama tiga tahun persahabatan kami baik-baik saja, ada berantem dikit-dikit, tapi wajarlah. Sampai tiba waktu kelulusan, kami harus berpisah. Kami beda sekolah waktu memasuki SMA. Entah mungkin Allah ingin menjaga persahabatan kami. Di SMA aku punya teman yang bernama Bunadi. Kebetulan dia adalah tetangga Ersan di desanya. Akhirnya setiap sebulan sekali aku sering berkirim surat dengan Ersan, tentunya melalui Bunadi. Ya bisa dibilang Bunadi jadi tukang Posnya, hehehehe. Terima kasih banyak lho Bun,,hehehe. Dari semua surat yang dia kirim, ada satu surat yang sangat aku sukai, pesan yang hamper 10 tahun yang lalu dia pesankan buatku, akhirnya tercapai juga. Saat itu aku yang hanyalah anak SMA hanya menyimpan pesan itu dan mengamini keinginannya. Tapi sayang, kami hanya sempat saling berkirim surat dalam waktu satu tahun. Setelah itu kami sudah lost contact. Tidak tahu sama sekali kabar antara kami. Mungkin kalian ingin tau apa pesannya padaku waktu itu? Sebenernya suratnya sudah aku foto, aku ketikkan saja isi dari suratnya ya, tapi langsung bagian pesannya, karena sebelumnnya hanyalah curhatan dua orang sahabat yang lagi kasmaran sama gebetannya masing-masing, hahahaha.

Ini sebagian isi suratnya (point penting).

“Saat saya bertemu dengan cinta kedua saya, saya sangat senang. Saya cinta sama dia dari Agamanya, sifatnya dan tingkah lakunya. Masalah agama dia pinter, sifatnya pendiam tingkah lakunya baik, tidak seperti yang lain. Masalah kecantikan dia sedang saja, tidak cantik tidak jelek. Namanya adalah Fa******l Qa******h. tapi sampai saat ini saya belum ungkapkan. Saya tidak ingin pacaran karena dimanapun, siapapun, kapanpun yang namanya pacaran Haram Hukumnya (ingat itu). Semoga kamu dapat mengambil contoh yang baik. Kalau bisa berhubungan melalui surat istilahnya pacaran lewat surat. Ingat yach pacaran hukumnya haram. Wi, tolong tutup auratmu gunakan pakaian yang panjang dan berjilbab. Pakailah busana muslim. Sekali lagi tutup auratmu. Maaf kalau menyinggungmu. Sampai disini aja yach, semoga kamu bisa menerima balasan surat dari saya dengan hati terbuka maksudnya dengan hati senang.

Wassalamualaikum Wr Wb.

From : ERSAN

PESAN
Jangan sampai kita lupa bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena shalawat menjadi penebus dosa. Ingat-ingat jangan sampai kita lupa. Awaslah koreksi diri kita, kelakuan kita. Semua karena maut (mati) datangnya kita tidak tahu / mendadak.”

Alhamdulillah San, aku sudah melakukan apa yang dulu kamu pesankan buatku. Surat dari kamu ini adalah satu-satunya surat yang masih aku simpan sampai sekarang, aku sering baca karena pesan dari kamu buat aku ingat dengan Allah SWT dan Nabi kita Muhammad SAW. Jujur dulu saat aku membacanya aku belum bisa memaknai pesanmu itu. Hanya menganggapnya sebagai pesan. Tapi sekarang aku sadar, semua pesanmu adalah bentuk kasih sayangmu sebagai seorang sahabat. Terima kasih kamu sudah mengkhawatirkan aku. Pesanmu merupakan salah satu bentuk bagaimana Islam menjaga wanita. Kamu adalah orang pertama yang menyuruh menjaga penampilanku dihadapan Allah. Terima kasih. Semoga Allah selalu menjagamu, menjaga keluargamu dan menjaga keturunanmu. Saat ini aku sama sekali tidak tau kabar kamu, bagaimana dan dimana. Tapi feeling ku mengatakan bahwa saat ini Insya Allah kamu baik-baik saja. Dan sepertinya kamu sudah menikah (dilihat dari segi agamamu), dan mungkin sama gadis impian kamu Fa******l Qa******h, hehehe, kalau memang benar, selamat sahabat, semoga kamu bahagia, semoga Allah merahmati kalian berdua, Aamiin.

Ersan salah satu sahabatku. Sahabat terbaik yang pernah aku miliki.

Baru-baru ini, aku kehilangan salah satu teman terbaikku juga. Namanya Asih Kurniasih Lumaela. Kepergiannya begitu mendadak. Aku ingin sekali menceritakannya. Tapi tidak di tulisan ini. Aku ingin membagi ceritaku dengan dia.

Semoga cerita persahabatan aku dengan Ersan bisa memotivasi kalian yang membaca. Terus dan tetap semangat untuk menjalani ujian-Nya. Allah begitu menyayangi kita. DIA mengirimkan orang-orang terbaik untuk kita. Keluarga, Sahabat, Teman. Hargai dan sayangi mereka selagi masih ada disampingmu. Pekalah terhadap mereka. Doakan mereka, semoga kalian dikumpulkan kembali di surga-Nya yang Jannah. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr Wb. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar