Selasa, 20 September 2016

Ketika Kuingat Dirimu Ayah


17 September 2016.
Malam itu sekitar jam Tujuh malam lebih, aku sedang dalam perjalanan menuju resepsi teman kuliahku di Surabaya. Tiba-tiba temanku, Achy dapat kabar melalui WA bahwa Ayahanda temanku, Anom, teman Badminton, meninggal dunia. Aku turut berduka cita mendengar kabar itu. Kebetulan saat itu aku sedang berada di Surabaya, aku berinisiatif untuk Takziah keesokan harinya bersama temanku.
18 September 2016.

Pagi hari sekitar jam 10.30 aku dan kedua temanku berangkat Takziah kerumah Anom. Saat kami sampai disana, kami disambut oleh kakak perempuan Anom dan istri Anom, Aria. Aria ini juga temanku. Akhirnya kami mengobrol, bagaimana tentang kondisi Almarhum saat itu. Aria cerita bahwa sebenarnya Ayah mertuanya sudah lama sakit, Almarhum sakit Stroke. Kondisi terakhir Almarhum sudah tidak bisa bicara dan bergerak. Waktu meninggal juga karena serangan stroke.
Hmmm saat mendengar penjelasan Aria, aku langsung ingat Almarhum Bapakku. Dulu beliau juga kena serangan stroke, tapi stroke ringan. Meskipun begitu akibatnya cukup parah. Berbulan-bulan Bapak tidak bisa berjalan sendiri, mandi juga Ibu yang memandikan. Saat aku melihat kondisi Bapak waktu itu, rasanya sakit. Saat Bapak bicara juga agak pelat (cadel). Hmmm rasanya hatiku perih. Saat mendengar penjelasan Aria, aku hampir saja menangis. Air mata sudah dipelupuk mata. Banyak orang saat itu, gak mungkin kan kalau aku menangis disitu,hehe. Dah aku cuma bisa nunduk sambil menata emosi.
Siangnya kami jalan-jalan ke mall. Masih saja aku terngiang dengan Bapak. Agak tidak fokus waktu itu. Dikepalaku berputar-putar kenangan bersama Bapak waktu aku masih kecil. Waktu sholat di Mushallah mall semakin teringat. Aku sudah tidak bisa menahan air mataku waktu berdoa. Tapi nangisnya diem-diem ya, malu sama kedua temanku, hehehe. Tangisan tidak akan bisa membawa kembali Bapak ke sisiku. Aku hanya bisa berdoa. Aku berharap Allah mengampuni semua dosa-dosa beliau, memberikan tempat yang layak dan indah di kuburnya, semoga Allah menyayangi beliau seperti beliau menyayangiku semasa hidupnya, semoga Allah menjadiam semua rasa sakit yang dideritanya selama ini sebagai penghapus dosa-dosa beliau, semoga kelak kami dipertemukan di surga-Nya. Aamiin.
I love you, my Father, forever 
❤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar